Kamis, 05 Agustus 2021

 Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Pendidikan terhadap Kehidupan di ASEAN


a. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan                    Ekonomi di Negara-Negara ASEAN

        Para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Kesepakatan ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pasar tunggal ini disebut dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Secara bertahap, MEA membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, ahli keteknikan, guru, akuntan, dan lain-lain. Bentuk interaksi ini akan membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau kekurangan sumber daya manusianya. 
        Kondisi tersebut menuntut semua penduduk di Asia Tengara dapat bersaing untuk menjadi tenaga kerja di negara-negara ASEAN. MEA membuka pasar dan lapangan kerja yang semakin bersaing sehingga berpengaruh terhadap penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan yang berkualitas menjadi modal persaingan dalam menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terbuka berpikiran global. Kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi semakin luas dan bersaing bebas antarnegara ASEAN.

b. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan     Sosial di     Negara-Negara ASEAN

    Kehidupan sosial sangatlah dinamis. Kondisi dan status sosial masyarakat Asia Tenggara yang berbeda dan hidup berdampingan terkadang memunculkan pertentangan karena perbedaan kepentingan. Masalah-masalah kemanusiaan banyak terjadi akibat interaksi sosial yang masih dipengaruhi sekat-sekat kepentingan.
    Pada Tahun 2015, ribuan pengungsi warga Myanmar membanjiri negara-negara tetangga, yaitu Malaysia, Thailand, dan Indonesia dengan menggunakan perahu. Pengungsi ini kemudian dikenal sebagai manusia perahu.
     ASEAN mengimbau negara-negara anggotanya agar menerima untuk sementara para manusia perahu itu atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang mengungsi ataupun negara tujuan pengungsian. Selain itu, menimbulkan interaksi sosial, seperti simpati dan empati antarpengungsi dan penduduk setempat daerah pengungsian.

c. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan     Budaya     di Negara-Negara ASEAN
    
Kebudayaan adalah salah satu di antara 3 (tiga) pilar utama ASEAN dalam proses mengarah ke tujuan membangun komunitas pada tahun 2015. Konferensi ke-6 Menteri Kebudayaan dan Kesenian ASEAN di Kota Hue, Vietnam dengan tema “Meningkatkan peranan kebudayaan terhadap perkembangan yang berkesinambungan dari komunitas ASEAN” tanggal 19-20 April 2014, menegaskan tekad semua negara ASEAN tentang satu komunitas bersama, visi bersama, dan jati diri bersama.
  Seiring dengan perjalanan selama 47 tahun, kerja sama budaya ASEAN telah mengalami perkembangan dan perubahan, yang menonjolkan kebudayaan sebagai faktor yang penting bagi pembangunan komunitas ASEAN secara berkesinambungan. Banyak kegiatan hingga saat ini telah atau sedang dilaksanakan, misalnya membangun Kota Budaya ASEAN, Perkemahan Pemuda ASEAN, dan Jaringan Kota Kuno ASEAN. Beberapa aktivitas lain yang dilakukan sebagai dampak pengaruh perubahan komitmen kebudayaan ASEAN antara lain sebagai berikut.
1) Festival Budaya ASEAN (FBA)
        Festival Budaya ASEAN 2013 digelar di Kota Purwakarta, Jawa Barat, tanggal 29 Juni 2013. Kegiatan itu diikuti sembilan negara, yaitu Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam dan tuan rumah Indonesia. Festival ini merupakan ajang memperkenalkan kebudayaan Kota dan Kabupaten Purwakarta ke masyarakat ASEAN, juga merupakan ajang mempertautkan dan memperkenalkan kebudayaan sesama negara ASEAN. Bagi Indonesia, kegiatan ini merupakan salah satu cara memperoleh devisa dari sektor pariwisata.
2) Perkemahan Budaya Serumpun ASEAN 
        Perkemahan budaya serumpun adalah kegiatan perkemahan budaya negaranegara ASEAN yang diprakarsai tiga negara, yaitu Indonesia–Malaysia–Brunei Darussalam. Kegiatan ini bertujuan menanamkan dan meningkatkan pemahaman penghayatan nilai-nilai budaya bangsa serumpun demi menciptakan ketahanan budaya. Perkemahan ini diarahkan pada pembinaan mental dan spiritual, wawasan kebangsaan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, persaudaraan dan persahabatan, peningkatan keterampilan, dan olahraga, serta kepedulian terhadap masyarakat.
          Kegiatan ini sudah beberapa kali berlangsung: tahun 2010 di Sambas, tahun 2012 di Makassar, dan yang akan datang pada tahun 2017 di Kabupaten Siak. Kegiatan ini turut mendukung kelestarian dan peningkatan silaturahmi Bangsa Serumpun Indonesia – Malaysia – Brunei Darussalam. Selain itu, turut serta mewariskan dan menanamkan nilai-nilai budaya luhur kepada genersai muda Indonesia – Malaysia – Brunei Darussalam, serta memperkuat komitmen terhadap suksesnya pendidikan, mendukung program kepariwisataan, khususnya dengan memperkenalkan budaya daerah sebagai daerah tujuan wisata terpilih dan spesifik.
3) Industri Musik
        Musik merupakan salah satu hasil dari budaya. Saat ini, musik sudah menjadi salah satu cabang industri yang dapat dinikmati oleh siapa pun dan di manapun. Di Asia Tenggara, jenis musiknya beragam. Di Indonesia, salah satu musik khasnya adalah musik dangdut. Perkembangan industri musik sangat maju. Konser, festival musik, dan berbagai even lainnya menunjukkan hal tersebut.

d. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan     Politik        di Negara-Negara ASEAN
    Perubahan dan interaksi antarruang juga dapat berpengaruh terhadap kehidupan politik baik antarnegara maupun antarmasyarakat di Asia Tenggara. Beberapa kasus yang menjadi sorotan antara lain:
1) Sengketa Perbatasan Wilayah
        Masalah perbatasan wilayah telah menjadi persoalan di beberapa negara ASEAN, seperti kasus Pulau Natuna, kasus Sipadan dan Ligitan, kasus Kepulauan Spratly, dan Kuil Preah Vihear, dan Pulau Pedra Branca. 
        Kasus Natuna diawali klaim sepihak oleh Tiongkok tahun 2009 melalui gambar sembilan titik yang ditarik dari Kepulauan Spratly di tengah Laut Tiongkok Selatan, dan dengan cara itu mengklaim Pulau Natuna sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusifnya. Pengaruh perubahan kebijakan Tiongkok tersebut diprotes pemerintah Indonesia melalui Komisi Landas Kontinen PBB. Sampai saat ini, PBB belum memprotes tersebut. Tiongkok juga tidak pernah menyinggung isu itu, sehingga hubungan Beijing-Jakarta relatif tenang. Untuk mencegah agar potensi konflik tidak meluas, lebih dari 20 ribu personil TNI dikerahkan untuk menjaga perairan Natuna, yang diperkirakan mengandung cadangan gas terbesar di Asia.
    Pulau Sipadan dan Ligitan yang seharusnya milik Indonesia diklaim oleh Malaysia. Mahkamah Internasional mengabulkan klaim Malaysia tersebut. Pengaruh putusan Mahkamah Internasional menjadi pelajaran agar Indonesia lebih tertib dan tegas lagi dalam melakukan inventarisasi batas wilayah, terutama di pulau-pulau terluar.
       Saat ini, Kepulauan Spratly masih menjadi objek sengketa negara Vietnam, Filipina, dan Tiongkok. Thailand dan Kamboja juga bersengketa terkait batas wilayah di Kuil Preah Vihear. Kasus Pulau Pedra Branca diklaim Malaysia, tetapi akhirnya kepemilikannya jatuh kepada Singapura. Sengketa perebutan wilayah yang mengklaim atau mengakui kepemilikan suatu wilayah tersebut terkadang menimbulkan konflik antarnegara, sehingga perbatasan wilayah sangat sensitif apabila terjadi sengketa. Negara-negara yang bersengketa tersebut terus mengupayakan penyelesaian melalui cara diplomasi.
2) Pekerja Migran
        Pesatnya laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara. Banyaknya pekerja migran ini memerlukan aturan perlindungan hak dan kewajiban yang selayaknya disepakati oleh negara-negara asal dan negara-negara tujuan. Beberapa kasus pekerja migran yang menjadi perhatian negara-negara ASEAN antara lain kerja paksa tenaga asing dengan biaya murah dan perdagangan pekerja rumah tangga migran. 
        Bagi ASEAN, kasus tersebut menjadi perhatian tersendiri. Beberapa negara ASEAN menawarkan untuk menyusun peraturan terkait sistem rekrutmen, penempatan kerja, dan besaran upah yang diberikan.
• Penguatan kerangka kebijakan regional bagi perlindungan pekerja migran: Fokusnya adalah bantuan teknis kepada Kelompok Kerja ASEAN tentang Pekerja Migran, yang terdiri dari serikat pekerja, organisasi nonpemerintah, organisasi pekerja migran dan akademisi, untuk melakukan advokasi, lobi, menyusun rancangan dan menyelenggarakan konsultasi regional dan nasional mengenai Deklarasi ASEAN dan suatu Instrumen ASEAN yang bersifat mengikat bagi Perlindungan Tenaga Kerja Migran, sebagaimana ditetapkan dalam mandat Rencana Aksi Vientiane ASEAN. 
• Penguatan Aliansi Regional bagi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (Migran) (ADWA): Fokusnya adalah mendukung jejaring nasional pekerja migran dan pekerja rumah tangga migran dalam membentuk Aliansi Pekerja Rumah Tangga Asia di tingkat regional (Asian Domestic Workers Alliance/ADWA) untuk mengadvokasi kesetaraan hak asasi manusia dan perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja rumah tangga di Asia.

e. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan     Pendidikan di Asia Tenggara
        Ketimpangan mutu pendidikan antarnegara anggota ASEAN menjadi salah satu kendala terbesar ASEAN. Dari 10 negara ASEAN, terdapat 7.446 perguruan tinggi dengan mutu pendidikan yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri ASEAN dalam bidang pendidikan.
Kualitas pendidikan dan lulusan yang kompeten mengubah paradigma pendidikan di setiap negara. Objek pelajaran, metode pembelajaran, dan guru yang kompeten menjadikan masyarakat negara-negara ASEAN terutama pelajar akan mengakses informasi dan belajar untuk meningkatkan pendidikannya.         Secara khusus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, pemerintah Indonesia berupaya memberikan kesempatan kepada lembaga pendidikan melakukan reformasi menyeluruh dalam sistem pendidikan. Contohnya, meningkatkan mutu pendidik baik bagi dosen atau guru melalui proses sertifikasi, akreditasi, standarisasi pendidikan, peningkatan gaji dan kesejahteraan pendidik, serta rekrutmen pendidik yang profesional.

4. Upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara NegaraNegara ASEAN
    
Upaya meningkatkan kerja sama antarnegara-negara ASEAN yang telah terbangun melalui Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN tahun 2015 terus ditingkatkan. Tiga pilar tersebut yaitu kerja sama dalam bidang politikkeamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
    
Peningkatkan kerja sama tersebut memerlukan dorongan antara lain kekompakan, konsistensi, keterbukaan, rasa “ke-kekita-an” (we feeling), saling menghormati dan kesetiakawanan sosial (a caring and sharing community), serta dinamis dalam menjalani kerja sama. Kerja sama yang dibangun harus berfokus pada masyarakat (people-centered approach) dalam berbagai sektor (multisektor). Dalam pilar sosial budaya, masyarakat ASEAN akan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan di bidang kependudukan, kemiskinan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam memperkuat daya saing kawasan, ASEAN berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas lingkungan hidup. ASEAN membuka akses yang seluas-luasnya bagi seluruh penduduk di negara-negara anggotanya di berbagai bidang, seperti di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, serta lingkungan hidup.
    
Dalam bidang politik dan keamanan, ASEAN terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan kemampuan pemerintahan dan pelibatan masyarakat madani (civil society) dalam pengambilan keputusan. Masyarakat ASEAN dapat lebih mengenali keragaman budaya negara anggota, saling menghargai identitas nasional masing-masing, serta mewariskan sebuah kawasan Asia Tenggara yang aman, damai, dan makmur kepada generasi penerus.
    
Pertemuan ke-1 ASEAN Ministerial Meeting on Women di Vientiane, Laos, 16- 19 Oktober 2012 telah mengadopsi Vientiane Declaration on Enhancing Gender Perspective and ASEAN Women’s Partnership for Environmental Sustainability.
Deklarasi tersebut merupakan komitmen ASEAN untuk meningkatkan:
a. Pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam bidang lingkungan;
b. Akses, kepemilikan, dan kontrol terhadap sumber daya; dan
c. Pembuatan kebijakan, strategi, dan program mengenai lingkungan berkelanjutan untuk perempuan       terutama yang berasal dari kelompok rentan. Selanjutnya, AMMW menugaskan ASEAN Commission     on Women (ACW) untuk mengimplementasikan deklarasi tersebut melalui kolaborasi dan koordinasi     dengan badan sektoral terkait, seperti ASEAN Senior Officials Meeting on Environment (ASOEN)         dan ASEAN Committee on Disaster Management (ACDM).
    Dengan berperan dalam kerja sama ASEAN, Indonesia selayaknya dapat meningkatkan daya tawarnya. Dalam pilar politik dan keamanan, secara historis Indonesia adalah pendiri ASEAN sehingga secara politis mempunyai pengaruh yang kuat. Selain itu, militer Indonesia diyakini masih yang terkuat di ASEAN. Pilar sosial budaya menempatkan Indonesia sebagai negara dengan sumber daya manusia yang banyak dengan usia produktif yang meningkat. Secara kultural, Indonesia memiliki kebudayaan yang paling banyak dan beragam di antara negara-negara ASEAN sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Pada pilar ketiga, yaitu ekonomi, pertumbuhan Indonesia masih yang tertinggi dan produk kreatif yang dihasilkan memiliki daya saing yang cukup bagus. Dalam pilar ekonomi ini, koperasi dapat dijadikan suatu program yang menarik karena sektor menengah ke bawah adalah salah satu komponen penunjang ekonomi.
    
Kalian sebagai penerus bangsa harus melangkah lebih jauh lagi dengan pembenahan tiap-tiap lini pilar. Pembenahan itu meliputi pembenahan struktur politik, kekuatan penegak hukum dan militer, penyatuan visi dan semangat kultural, pembenahan kesejahteraan sosial, dan juga penguatan ekonomi dan daya saing produk kita.



https://www.smpmadani07.sch.id/upload/file/88799359bsipskelas82017.pdf


 Bentuk-Bentuk Kerja Sama (Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan, dan Perkembangannya

    Bagaimana pendapatmu tentang interaksi dan kerja sama antarnegara-negara ASEAN dalam artikel tersebut? Interaksi dan kerja sama antarnegara-negara ASEAN semakin berkembang seiring dengan munculnya berbagai kebutuhan setiap negara anggota. Kebutuhan sosial, politik, ekonomi, dan bidang-bidang lainnya menuntut suatu negara untuk berperan aktif melakukan kerja sama antarnegara. Hal ini yang terkadang menimbulkan permasalahan sebagai akibat dari keinginan masing-masing negara untuk mendapatkan dan mewujudkan kepentingan nasionalnya. Organisasi internasional kemudian dibentuk guna mengatasi dan meminimalisasi masalah yang dapat ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam berbagai bidang.

a. Bentuk Kerja Sama di Bidang Sosial dan Budaya

    Kerja sama antarnegara-negara anggota ASEAN dalam bidang sosial dilakukan agar tercipta kerukunan dan kemajuan bersama. Setiap negara anggota ASEAN diminta berperan aktif dan ikut serta dalam upaya kerja sama guna mendukung kesejahteraan negaranya sendiri. Kerja sama dalam bidang sosial dan budaya dilaksanakan oleh COSD (Committee on Social Development). Beberapa bentuk kerja sama di bidang sosial negara-negara anggota ASEAN antara lain sebagai berikut.
1) bidang pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah,             perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran (upah) yang wajar;
2) membantu kepada kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan;
3) menanggulangi masalah masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan badan     internasional yang bersangkutan;
4) pengembangan sumber daya manusia;
5) peningkatan kesejahteraan;
6) program peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan);
7) pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN;
8) penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Agreement         (ATA)); serta
9) penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games.

b. Bidang Kerja Sama di Bidang Politik dan Keamanan 
    Kerja sama politik ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas, dan perdamaian    antarnegara di ASEAN. Kerja sama ini menyepakati adanya ZOPFAN, traktat persahabatan dan kerja sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in Southeast Asia), dan kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asian Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWF). Selain itu, kerja sama dalam bidang politik, menciptakan ASEAN Regional Forum (ARF) untuk membahas kasuskasus terkini yang menjadi perhatian ASEAN. Beberapa contoh nyata kerja sama politik dan keamanan adalah:
1) Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in Criminal         Matters/MLAT).
2) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter                            Terrorism/ACCT).
3) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan                       mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang                pertahanan dan keamanan.
4) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
5) Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme,                perdagangan obat terlarang, pencucian uang penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan            manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional.
6) Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, serta kelembagaan antarparlemen.

c. Bentuk Kerja Sama di Bidang Pendidikan
    Kerja sama bilateral maupun multirateral di bidang pendidikan terus dilakukan oleh negara-negara ASEAN demi tercapainya tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatnya daya saing internasional. Contoh bentuk kerja sama negara-negara ASEAN dalam bidang pendidikan:


1) ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur, Denpasar, Sabtu (8/12/2012), dengan tema ASEAN Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity. Pada pertemuan ini hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta Korea Selatan.
2) Penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya, Singapura memberikan beasiswa latihan pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh lain: Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni kepada pelajar negaranegara anggota ASEAN dan kawasan negara berkembang.
3) Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang).
4) Olimpiade di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia Tenggara. Contoh: Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015.


SELAMAT BELAJAR


Selasa, 27 Juli 2021


PERMAINAN SEPAK BOLA



Permainan sepak bola merupakan salah satu jenis permainan bola besar yang dimainkan secara beregu. Pemain dalam sepak bola berjum­lah sebelas orang tiap tim. Oleh karena itu, setiap regu pemain sepak bola disebut kesebelasan. Dalam sepak bola, setiap pemain memainkan bola dengan menggunakan seluruh anggota badan, kecuali tangan tidak diperbolehkan. Hanya pemain sepak bola yang menempati posisi sebagai penjaga gawang (kiper) yang diper­ bolehkan menggunakan semua anggota badan selama dalam batas garis 16 meter.

Permainan sepak bola bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan menahan/menghalangi bola la­wan tidak masuk ke gawang. Permainan ini dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu dua orang penjaga garis sehingga pelaksanaan permainan ini dapat berjalan baik. Perkembangan permainan sepak bola saat ini mengalami ke­majuan. Banyak hal baru yang memengaruhi permainan sepak bola. Berikut ini akan diuraikan tentang permainan sepak bola mulai dari sejarahnya sampai dengan teknik dasar permainannya.

Sejarah Permainan Sepak Bola

Sampai saat ini nama permainan sepak bola belum jelas dari mana asalnya. Meskipun demikian, permainan sepak bola sangat populer di Inggris. Karena sepak bola mulai berkembang di Inggris maka Inggris diakui sebagai bangsa yang pertama kali mendirikan perserikatan sepak bola yang dinamakan Football Association. Or­ganisasi ini dibentuk pada tahun 1863. Perkembangan sepak bola dari tahun ke tahun mengalami kemajuan sehingga tanggal 21 Mei 1904 dibentuk federasi sepak bola internasional yang dinamakan Federation International de Foot Ball Asssociation (FIFA). Atas prakarsa Julius Rimet maka setiap empat tahun sekali diselenggarakan kejuaraan dunia sepak bola yang dinamakan Julius Rimet Cup atau disebut World Cup.

Perkembangan sepak bola pun terjadi di Indonesia. Persepak­bolaan di Indonesia menunjukkan perkembangan. Oleh karena itu, pada tanggal 19 April 1930 dibentuklah Persatuan Sepak Bola Se­luruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta. Ketua umum PSSI pertama kali dijabat oleh Ir. Suratin Sastro Sugondo. Untuk mengenang jasanya maka mulai tahun 1966 diselenggarakan kejuaraan sepak bola untuk tingkat taruna remaja. Piala yang diperebutkan dina­makan piala Suratin Cup.

Sarana dan Peralatan Sepak Bola

Sarana dan peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah sebagai berikut.

a. Lapangan Sepak Bola

Perhatikan gambar lapangan sepak bola ini.



  1. Panjang garis samping  : 90 – 120 meter.
  2. Lebar : 45 – 90 meter.
  3. Jari­-jari lingkaran tengah : 9,15 meter.
  4. Daerah gawang : 18,3 × 5,5 meter.
  5. Daerah penalti : 40,3 × 16,5 meter.
  6. Jarak titik tendangan hukuman penalti dengan garis ga­wang 11 meter.

b. Gawang

Gawang yang digunakan memiliki ketentuan sebagai berikut.

  1. Gawang sepak bola dibuat dari kayu atau besi dengan dicat warna putih.
  2. Tinggi gawang berukuran  : 2,4 meter.
  3. Lebar gawang berukuran : 7,3 meter.

c. Bola

Bola yang digunakan untuk permainan sepak bola memi­liki ketentuan sebagai berikut.


  1. Bola terbuat dari bahan kulit atau bahan lain yang dapat digunakan.
  2. Keliling bola  : 68 – 71 cm.
  3. Tekanan udara  : 0,60 – 0,70 atm.
  4. Berat bola : 396 – 453 gram.

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Berikut ini beberapa teknik­teknik dasar sepak bola.

a. Teknik Menendang

Teknik menendang dalam permainan sepak bola ada be­berapa macam sebagai berikut.

1) Teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam se­bagai berikut.



  • Sikap tubuh berdiri menghadap ke arah bola.
  • Kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan lutut sedikit ditekuk. Kedua tangan untuk keseim­bangan ditekuk di samping badan.
  • Kaki yang digunakan untuk menendang sedikit ditekuk dengan diputar ke arah keluar.
  • Kaki yang digunakan untuk menendang diayun dari belakang ke arah depan dengan sasaran bola dibagian samping.
  • Setelah menendang, berat badan digeser ke kaki yang digunakan untuk menendang.

2) Teknik menendang bola dengan kura-­kura kaki (pung­gung kaki) sebagai berikut.


  • Sikap awal tubuh berdiri menghadap ke arah bola.
  • Kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan lutut sedikit ditekuk, kemudian tangan rileks untuk keseim­bangan.
  • Pergelangan kaki yang digunakan untuk menen­dang bola, ditekuk ke bawah dan pandangan mata tertuju pada bola yang akan ditendang.
  • Pada waktu akan menendang, lutut kaki yang diguna­kan untuk menendang ditekuk menghadap ke depan dan diayun dari belakang ke arah bola, kemudian kaki disentuhkan pada bola bagian belakang.
  • Setelah menendang, berat badan ke arah depan.

3) Teknik menendang bola dengan kaki bagian luar sebagai berikut.


  • Sikap awal berdiri menghadap ke arah bola.
  • Kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan kedua tangan bergerak rileks untuk keseimbangan.
  • Kaki yang digunakan untuk menendang sedikit diputar  ke dalam.
  • Pandangan mata ke arah bola, kaki yang digunakan menendang diayunkan ke depan.
  • Kaki bagian luar dikenakan pada bola, kemudian berat badan digeser ke depan.

b. Teknik Mengontrol/Menghentikan Bola

Teknik mengontrol atau menghentikan bola ada bebera­pa gerakan, yaitu sebagai berikut.

1) Teknik mengontrol dengan kaki bagian dalam sebagai berikut.


  • Sikap tubuh menghadap ke arah datangnya bola.
  • Pergelangan kaki yang digunakan untuk mengon­trol diputar ke arah luar.
  • Kaki tumpu lututnya sedikitnya ditekuk dan kedua tangan bergerak secara rileks untuk keseimbang­an.
  • Kaki yang digunakan untuk mengontrol bola di­angkat diarahkan ke datangnya bola.
  • Bola disentuhkan pada kaki bagian dalam, kemudian kaki ditarik ke belakang, selanjutnya bola dikuasai.

2) Teknik mengontrol bola dengan punggung kaki sebagai berikut


  • Sikap tubuh berdiri menghadap ke arah datangnya bola dan pandangan mata ke arah datangnya bola.
  • Kaki tumpu sedikit ditekuk dan kaki yang digu­nakan untuk mengontrol bola ditekuk ke depan
    dengan pergelangan kaki ditekuk ke bawah.
  • Pada waktu mengontrol bola, punggung kaki dike­nakan pada bola. Selanjutnya, bola dikuasai.

3) Teknik mengontrol bola dengan telapak kaki sebagai berikut.


  • Sikap tubuh berdiri dengan tubuh dibungkukkan ke depan sambil pandangan mata ke arah datangnya bola.
  • Pada waktu bola datang langsung ditahan dengan telapak kaki menghadap ke arah depan.
  • Pada waktu menahan bola kaki tumpu dengan lutut sedikit ditekuk.

4) Teknik mengontrol bola dengan kaki bagian luar sebagai berikut.


  • Sikap tubuh berdiri dengan tubuh condong ke de­pan dan pandangan mata ke arah datangnya bola.
  • Kaki tumpu sedikit ditekuk dan kaki yang digu­nakan untuk mengontrol bola disilangkan untuk menahan bola atau dikenakan.
  • Bola dikontrol dengan kaki luar dan tangan berge­rak rileks untuk keseimbangan.

c. Variasi dan Kombinasi Teknik Dasar Sepak Bola

Teknik dasar sepak bola dapat dilakukan dengan ber­bagai macam variasi dan kombinasi sebagai berikut.

1) Teknik menendang bola dengan berpasangan. Cara melakukannya sebagai berikut.


  • Posisi awal, dua orang anak berdiri berhadap-­hadap­an dengan jarak 8 meter.
  • Salah satu anak menguasai bola, kemudian, diten­dang ke arah pasangannya.
  • Teknik ini dilakukan secara bergantian.

2) Teknik menendang bola dengan pola segitiga. Cara melakukannya sebagai berikut.


  • Posisi awal, tiga anak berdiri membentuk segitiga.
  • Salah satu anak menguasai bola, kemudian bola di­tendang ke teman yang lain secara bergantian dan berurutan.

3) Teknik pola latihan game. Cara melakukannya sebagai berikut.


  •  Sikap awal, 3 – 4 anak berdiri melingkar.
  •  Salah anak menguasai bola.
  • Anak yang lain berusaha merebut bola yang dikuasai temannya tadi.
  • Anak yang menguasai bola berusaha mempertahankan bola jangan sampai direbut.
  • Latihan ini dilakukan secara kerja sama.

Untuk mempraktekan teknik permaina sepak bola diatas maka permainan sepak bola ini dapat dilakukan bersama dengan teman-teman satu kelas.


........SELAMAT BELAJAR....


Selasa, 26 Januari 2021

 


Sinau ke NU an


Soal - soal ke NU an .


1. Ormas Islam Ada NU , Muhammadiyah , Persis , LDII , Wahabi , Salafi , Mu'tazilah  , Sebutkan ORMAS ISLAM yg terbesar di Indonesia saat ini ; ........?


Jawab : NU.


2. NU singkatan dari apa ......?


Nahdlatul  'Ulama


3. Nahdlah , artinya apa.....? 


Kebangkitan


4. 'Ulama artinya apa ........? 


Orang yang pintar memiliki ilmu Agama dan mampu mengamalkannya.


5. Siapakah yang paling takut kepada Allah dan Pewaris Para Nabi.........? 


' Ulama .


6. Kapan Organisasi NU didirikan ....?


Tgl 31 Januari 1926 / 16 Rajab 1344 H.


7. Di daerah mana NU didirikan ...?


Di Surabaya.


8. Siapa ketua Syuriah PBNU yang pertama ..


KH.M. Hasyim Asy'ari dari Kabupaten Jombang.


9. Siapa ketua Tanfidziyah PBNU yang pertama ......? 


H. Hasan Gipo dari Surabaya.


10. Apa tujuan didirikannya organisasi NU ......? 


Untuk melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam Ahlusunah waljamaah dengan menganut salah satu dari empat madzhab (. Hanafi , Maliki, Syafi'i , Hambali   ).


11. Sebutkan Struktur Organisasi NU.....?


a. PBNU : pengurus Besar Nahdlatul ulama , untuk tingkat pusat.

b. PWNU : Pengurus Wilayah Nahdlatul ulama , untuk tingkat Provinsi

c. PCNU : Pengurus cabang Nahdlatul ulama , untuk tingkat kabupaten/kota.

d. PCI NU : Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul ulama , untuk Luar Negeri.

e. MWC NU : Majelis Wakil Cabang Nahdlatul ulama , untuk tingkat kecamatan.

F. RANTING NU : Untuk tingkat kelurahan/Desa


12. Sebutkan Struktur Lembaga Kepengurusan NU .........?


a. Musytasyar  ( Penasehat )


b. Syuriyah  ( Pimpinan tertinggi ) terdiri dari :

 - Rais Aam 

- Wakil Rais Aam

 - Beberapa Rais

 - Katib Aam

- Beberapa Wakil Katib 

- A'wan .


c. Tanfidziyah ( Pelaksana ) Terdiri dari :


- Ketua Umum

- Beberapa Ketua

- Sekretaris Jenderal 

- Beberapa Wakil Sekjen

- Bendahara

- Beberapa Wakil Bendahara


13. Dalam menjalankan Program nya , NU mempunyai tiga perangkat organisasi, sebutkan  ......?


1. BADAN OTONOM

2. LAJNAH

3. LEMBAGA 


14. Badan Otonom / Banom NU adalah.......?


Banom adalah Perangkat organisasi yang berfungsi melaksanakan kebijakan yang berkaitan dgn kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan.


15. NU mempunyai 10 Banom , sebutkan....?


a. Jam'iyah Ahli Thariqoh Al-mu'tabaroh An-nahdliyah

b. Jam'iyah Qurro Wal-huffadz ( JQH )

c. Muslimat

d. Fatayat

e. Gerakan pemuda Ansor /GP Ansor

f. IPNU : ikatan Pelajar Nahdlatul ulama

g. IPPNU : Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul ulama

h. ISNU : ikatan sarjana Nahdlatul ulama

i. SARBUMUSI : Sarikat Buruh Muslimin Indonesia

j. Pagar Nusa.


16. LAJNAH adalah............?


Lajnah adalah perangkat organisasi untuk melaksanakan program yang memerlukan penanganan khusus.


17. NU mempunyai dua Lajnah , sebutkan dan terangkan .........?


a. LAJNAH FALAKIYAH : Bertugas mengurus masalah hisab dan rukyah serta pengembangan ilmu Falak


b. LAJNAH TA'LIF WAN NASYR  :

Bertugas mengembangkan penulisan , penerjemahan dan penerbitan kitab/buku ,serta media informasi menurut faham Ahli Sunnah waljamaah.


18. LEMBAGA NU adalah........?

Perangkat departementasi organisasi yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan , berkaitan dengan suatu bidang tertentu.


19. NU mempunyai 14 Lembaga sebutkan..........?


a. LDNU : Lembaga Dakwah

b. LPMNU : Lembaga Pendidikan Ma'arif

C. RMI : Robithoh Ma'ahid Al-Islamiyah , melaksanakan di bidang pengembangan pondok pesantren

D. LPNU. : Lembaga Perekonomian Warga NU

e. LP2NU. : Lembaga Pengembangan Pertanian , lingkungan hidup dan kelautan.

F. LKKNU. : Lembaga kemaslahatan keluarga

G. LAKPESDAM  : Lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia 

h. LPBHNU. : Lembaga penyuluhan dan Bantuan hukum

I. LESBUMI. : Lembaga seniman budayawan Muslimin Indonesia

j. LAZISNU. : Lembaga Amil Zakat infaq dan shodaqoh

K. LWPNU. : Lembaga Waqof dan Pertanahan , bangunan

l. LBM : Lembaga Bahsul Masail

M. LTMI  : Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia

n. LPKNU. : Lembaga Pelayanan Kesehatan.


20. Terangkan tentang keanggotaan NU berdasarkan survei LSI pada tahun 2004 ......?

Anggota NU tersebar di :

- 30 Pengurus Wilayah PWNU  , 

-  339 Pengurus Cabang PCNU

- 2.630 MWC

- 37.125 Ranting 

- 12 PCI di Luar Negeri


21. Terangkan tentang Garis-garis besar Pemikiran NU......... ?


1. NU mendasarkan keagamaan nya kepada sumber ajaran Islam yaitu : Al-Qur'an , As-sunah , Al-ijma'  (. Kesepakatan Para sahabat dan Ulama  ), Al-qiyas ( analogi  )

2. NU mengikuti paham Ahli Sunnah waljamaah dan menggunakan Jalan pendekatan Madzhab yaitu :

a. DALAM BIDANG AQIDAH , NU mengikuti faham Imam Abul Hasan Al-asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-maturidi.

b. DALAM BIDANG FIQIH , NU mengikuti Imam Abu Hanifah an-nu'man , Imam Malik bin Anas , Imam Muhammad bin Idris As-syafi'i , Imam Ahmad bin Hambal.

c. DALAM BIDANG TASAWUF  : NU mengikuti Imam Junaedi al-Baghdadi , Imam Al-Ghazali dan Imam-imam lain.


22.Terangkan tentang Sikap Kemasyarakatan NU ...............?


Ada tiga Pendekatan kemasyarakatan NU :

1. TAWASSUT dan I'TIDAL : yaitu Sikap moderat yang berpijak pada prinsip keadilan serta berusaha menghindari segala bentuk pendekatan dengan Tathoruf ( ekstrim )

2. TASAMMUH : yaitu Sikap toleran yang berintikan penghargaan terhadap perbedaan pandangan dan kemajemukan identitas budaya masyarakat.

3. TAWAZUN : yaitu sikap seimbang dalam berkhidmat demi terciptanya keserasian hubungan antara sesama umat manusia dan antara manusia dengan Allah SWT.


23. Ada yang bilang bahwa NU itu sebagai pelopor kelompok Islam moderat , apa alasannya..........?


- karena Dakwah NU seperti model Wali songo

- karena kehadiran NU bisa diterima oleh semua kelompok masyarakat

- karena NU sering berperan sebagai perekat bisa bangsa.


24.monggo diinfokan ke yg lain biar pada paham  ttg NU.


Mat Harlah NU ke 95


Rabu, 02 September 2020



a.Pengertian Konflik.

Perhatikan Gambar 2.27 tentang demonstrasi kenaikan upah buruh terhadap perusahaan di daerah ibu kota Jakarta. Mengapa buruh melakukan demonstrasi ?. Demonstrasi tersebut tentu disebabkan perbedaan keinginan buruh dengan perusahaan (majikan) atas pengupahan yang berlaku. Demonstrasi yang terjadi diatas merupakan salah satu contoh konflik dalam kehidupan masyarakat.

Pengertian Konflik menurut para ahli :

1.      Robert M.Z. Lawang.

Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal – hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan dsb dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya. Konflik terjadi karena benturan kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain dalam rangka memperebutkan sumber – sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial dan budaya) yang relative terbatas.

2.      Kartono.

Konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistic dan terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap dan struktur nilai yang berbeda, yang tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan, baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, terkamuflase maupun yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan.

 

Semua orang dapat terlibat konflik. kalian mungkin pernah mendengar atau membaca berita tentang pertengkaran antar teman di sekolah. kejadian ini digolongkan konflik antar individu. Adapun konflik antara majikan dan buruh dapat dimasukkan dalam kategori konflik individu dengan kelompok. Contoh konflik antara kelompok dan kelompok adalah konflik para pedagang kaki lima dengan para petugas ketertiban. Konflik bahkan dapat melibatkan dalam skala lebih luas. Konflik antar kelompok dan juga dapat berupa konflik antar suku bahkan antar bangsa atau antar negara. Perjuangan negara Palestina melawan penguasaan Israel pada saat sekarang merupakan salah satu bentuk konflik.

b.      Faktor – Faktor Penyebab Konflik Sosial.

Mengapa terjadi konflik ?. Akar konflik adalah perbedaan. Berikut ini merupakan beberapa penyebab konflik yang biasanya terjadi dalam kehidupan manusia.

1.      Perbedaan Individu.

Manusia adalah individu yang unik. Jangankan manusia yang berbeda orang tua, suku dan ras. Manusia yang lahir dari dalam satu Rahim pun memiliki banyak perbedaan. Walaupun secara fisik sekilas sama, seperti dalam kasus bayi kembar, belum tentu pendirian dan perasaan kedua kembar tersebut sama. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. Sebab, dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Sebagai contoh, para siswa dalam satu kelasmu tentu berbeda tanggapannya ketika mendengarkan music dangdut. Ada yang merasa terganggu karena suara gendang, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

2.      Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan.

Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda – beda. Dalam lingkup yang lebih luas, berbagai kelompok kebudayaan bisa saja memiliki nilai – nilai dan norma – norma sosial yang berbeda – beda. Perbedaan – perbedaan inilah yang dapat mendatangkan konflik sosial, sebab kriteria tentang sopan – tidak sopan, pantas – tidak pantas atau bahkan berguna atau tidak bergunanya sesuatu baik itu benda fisik maupun non fisik bisa berbeda – beda.

3.      Perbedaan Kepentingan.

Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dsb. Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda – beda. Dalam waktu yang bersamaan, masing – masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda – beda. Kadang – kadang orang dapat melakukan hal yang sam, tetapi untuk tujuan yang berbeda – beda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dan individu.

4.      Perubahan – Perubahan Nilai yang Cepat.

Perundang – undangan atau peraturan yang sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat biasanya dilakukan melalui berbagai kajian terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya masyarakat tidak kaget dengan perubahan yang tiba – tiba terjadi. Sebagai contoh, peraturan merokok ditempat umum. pemerintah tidak langsung memberlakukannya di seluruh masyarakat Indonesia, tetapi di beberapa tempat yang terbatas terlebih dahulu, lalu perlahan – lahan terus meluas dalam rangka memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memahami peraturan tersebut. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan itu akan menyebabkan konflik sosial. Suatu konflik mempunyai kecenderungan atau kemungkinan untuk mengadakan penyesuaian kembali norma – norma dan hubungan – hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu maupun bagian – bagian kelompok tersebut.

c.       Akibat – Akibat Konflik Sosial.

Perhatikan Gambar  2.29 tentang tokoh Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya tahun 1945. Pertempuran tersebut merupakan salah satu contoh akibat terjadinya konflik antar negara. Sekutu, Belanda dan Indonesia adalah kelompok yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Pertempuran yang menyebabkan ribuan pejuang Indonesia gugur tersebut tentu tidak muncul tiba – tiba, tetapi melalui berbagai pertentangan dan peristiwa – peristiwa klainnya. peristiwa tersebut dapat menggambarkan salah satu akibat dari adanya konflik.

Berikut ini merupakan akibat terjadinya Konflik sosial, diantaranya :

 

1.      Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota Kelompok.

Dalam Kasus peristiwa pertempuran Surabaya, para pejuang tidak menghiraukan perbedaan suku, agama, organisasi politik, dsb. Mereka bahu – membahu melawan inggris (Sekutu). Terjadinya konflik dengan kelompok lain justru dapat meningkatkan solidaritas sesame anggota kelompok (in – group solidarity) yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.

2.      Retaknya Hubungan Antar Individu atau Kelompok.

Konflik yang terjadi antar individu atau antar kelompok dapat menimbulkan keretakan hubungan. Keretakan tersebut dapat terjadi sementara ataupun permanen. Kalian mungkin pernah konflik dengan emanmu yang menyebabkan dalam beberapa waktu tidak terjalin hubungan yang baik. Namun, karena kemudian saling menyadari kesalahan, kalian berdua akhirnya saling memaafkan.

3.      Terjadinya perubahan Kepribadian Para Individu.

Perubahan kepribadian dapat terjadi pada kedua belah pihak yang mengalami konflik. Kedua belah pihak dapat saling menyesuaikan atau justru masing – amsing mempertahankan kebenaran yang diyakini.

4.      Rusaknya Harta Benda dan bahkan Hilangnya Nyawa Manusia.

Konflik yang berujung pada kekerasan fisik dapat menyebabkan kerusakan dan hilangnya nyawa manusia. Sebagai contoh, konflik yang diakhiri dengan peperangan.

5.      Terjadinya Akomodasi, Dominasi, bahkan Penaklukan Salah satu Pihak yang Terlibat dalam Pertikaian.

 

d.      Cara Menangani Konflik

bagaimana sikap individu atau kelompok sosial atas terjadinya konflik ?. Terdapat 5 (5) cara yang biasanya digunakan individu atau kelompok dalam menyelesaikan konflik sosial.

1.      Menghindar.

Kadang orang merasa tidak ada manfaatnya melanjutkan konflik dengan orang atau kelompok lain. Hal ini mungkin disebabkan keyakinan bahwa dia tidak akan menang menghadapi konflik. Dalam hal ini, dia mengorbankan tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan orang lain. Orang ini berusaha menjauhi masalah yang menimbulkan konflik ataupun orang yang bertentangan dengannya.

2.      Memaksakan Kehendak.

Terdapat individu atau kelompok yang memandang bahwa pendapatnya atau idenya paling benar. Oleh karena itu, dengan segala cara, konflik harus berakhir dengan kemenangan di pihaknya. Karena itu, dia atau mereka berusaha menguasai lawan – lawannya dan memaksa menerima penyelesaian yang diinginkan. Tujuan pribadinya dianggap sangat penting, sedangkan hubungan dengan orang lain kurang begitu penting. Tipe ini tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain. Ia tidak peduli apakah orang lain menyukai dan menerima dirinya atau tidak. Ia menganggap bahwa konflik harus diselesaikan dengan cara satu pihak harus menang.

3.      Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang Lain.

Terdapat individu yang ingin diterima dan disukai orang lain. ia tidak merasa bahwa konflik harus dihindari demi keserasian (harmoni) dan ia yakin bahwa konflik tidak dapat dibicarakan jika merusak hubungan baik. Ia khawatir apabila konflik berlanjut, seseorang akan terluka dan hal itu akan menghancurkan hubungan pribadi dengan orang tersebut. Ia mengorbankan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain.

4.      Tawar Menawar.

Dalam proses tawar – menawar, individu akan mengorbankan sebagian tujuannya dan meminta lawan konflik mengorbankan sebagian tujuannya juga.

5.      Kolaborasi.

Kolaborasi memandang konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan. Atas dasar itu, dicarilah cara – cara untuk mencari cara mengurangi ketegangan kedua belah pihak. ia berusaha memulai sesuatu pembicaraan yang dapat mengenali konflik sebagai suatu masalah dan mencari pemecahan yang memuaskan keduanya.

2.      Integrasi Sosial.

Integrasi Sosial adalah proses penyesuaian unsur – unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur – unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, system nilai dsb.

Menurut Baton, integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut.

 

William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff memberi syarat terjadinya integrasi sosial, yaitu sebagai berikut :

1.      Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan – kebutuhan mereka.

2.      Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma.

3.      Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.

 

Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi, antara lain :

 

1.      Homogenitas Kelompok.

Pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi sangat mudah tercapai, demikian juga sebaliknya.

 

2.      Besar Kecilnya Kelompok.

Jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian di antar anggota.

 

3.      Mobilitas Geografis.

Semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi, semakin besar pengaruhnya bagi proses integrasi.

4.      Efektifitas Komunikasi.

Semakin efektif komunikasi, semakin cepat pula integrasi anggota – anggota masyarakat tercapai.

 

Bentuk – Bentuk Integrasi Sosial, diantaranya :

1.      Integrasi Normatif.

Yaitu Integrasi yang terjadi akibat adanya norma – norma yang berlaku di masyarakat. Contoh : Masyarakat Indonesia dipersatukan dengan Semboyan Bhineka Tunggal Ika.

2.      Integrasi Fungsional.

yaitu Integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi – fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebagai contoh, Indonesia terdiri dari berbagai suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing – masing suku bugis melaut, jawa bertani, Minang pandai berdagang.

3.      Integrasi Koersif.

Yaitu Integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan. Hal ini biasanya dilakukan bila diyakini banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan atau pihak yang diajak untuk melakukan integrasi sosial enggan melakukan / mencerna integrasi.

 

Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu :

1.      Asimilasi.

Yaitu Bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap – tiap kebudayaan.

2.      Akulturasi.

Yaitu proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing (baru) diserap / diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat asli kebudayaan penerima.

Faktor – Faktor pendorong integrasi Sosial, yaitu :

1.      Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.

2.      Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.

3.      Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.

4.      Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.

5.      Adanya kesamaan dalam unsur – unsur kebudayaan.

6.      Adanya perkawinan campur (amalgamasi).

7.      Adanya musuh bersama dari luar.

 



Home - Recent Posts (show/hide)

show

BTemplates.com

blogger-disqus-facebook

Channel Youtube


Fixed Sidebar (true/false)

true

Popular Posts

Blog Archive